Indonesia tengah memasuki babak penting dalam transisi energi, salah satunya lewat peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Motor listrik menjadi ujung tombak transformasi ini, terlebih di kota-kota besar yang setiap hari dipenuhi polusi dan kemacetan. Namun, ada satu ironi besar yang belum banyak dibahas: harga motor listrik, khususnya buatan Tiongkok, justru seringkali menyamai atau bahkan melampaui harga motor bensin asal Jepang.
Pertanyaannya, mengapa motor listrik yang seharusnya lebih sederhana teknologinya, dan diproduksi oleh negara dengan kapasitas manufaktur massal seperti China, tetap dibanderol tinggi? Mengapa motor listrik harus tunduk pada harga yang selama ini dibentuk oleh dominasi pabrikan Jepang?
Motor bensin asal Jepang sudah puluhan tahun menguasai pasar Indonesia. Konsumen dibentuk oleh narasi mutu, daya tahan, dan nilai jual kembali. Namun di balik dominasi tersebut, kita juga tidak boleh menutup mata pada indikasi praktik kartel yang pernah diselidiki oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Harga antar merek besar nyaris identik, dengan ruang kompetisi harga yang amat sempit.
Inilah yang menjadi jebakan: harga motor bensin yang sebenarnya telah dimahalkan oleh oligopoli industri, kini dijadikan patokan oleh pelaku industri motor listrik. Alih-alih menawarkan harga yang benar-benar terjangkau dan kompetitif, motor listrik Tiongkok justru disesuaikan dengan harga pesaing bensin yang tak masuk akal.
Padahal dari sisi logika pasar, motor listrik Tiongkok punya banyak keunggulan. Skala produksi yang masif, biaya tenaga kerja dan komponen yang lebih rendah, serta rantai pasok yang efisien seharusnya memungkinkan harga yang jauh lebih murah. Namun kesempatan ini tertahan oleh satu hal: keengganan untuk mematahkan dominasi psikologis harga motor bensin Jepang.
Hasilnya, adopsi motor listrik menjadi lambat. Masyarakat merasa tidak ada insentif ekonomi untuk beralih. Akhirnya, motor listrik hanya menjadi simbol gaya hidup baru, bukan alat transformasi massal.
Sudah saatnya kita bertanya lebih jauh: apakah kita ingin masa depan kendaraan yang lebih bersih dan murah, atau kita akan terus dikendalikan oleh harga yang dibentuk oleh kepentingan segelintir produsen?
Jika harga motor listrik tidak segera dibebaskan dari bayang-bayang kartel, maka impian kendaraan ramah lingkungan untuk semua lapisan masyarakat hanya akan jadi angan. Produsen, distributor, dan pemerintah perlu duduk bersama untuk membuka jalan bagi harga yang lebih masuk akal — harga yang mencerminkan efisiensi, bukan ikut-ikutan.
Bagaimana pendapat Anda? Haruskah motor listrik — terutama dari China — dijual dengan harga yang lebih realistis? Ataukah Anda merasa wajar jika harganya disamakan dengan motor bensin Jepang?
Setiap kemenangan haha338 yang anda menangkan dijamin sepenuhnya ceri188 tanpa potongan apa pun dan anda berhak menguangkannya IDS388. Daftar situs slot terbaru haha388 login kami selalu menjadi pilihan tepat anda ceri188 dibandingkan agen slot lainnya. Karena saat ini banyak penawaran CERI188 terbaik haha388 slot yang bisa anda ikuti untuk memenangkan keuntungan ceri188 dari permainan slot Gacor Maxwin slot haha388. Tidak ada batasan waktu dan tempat ceri188. Semua ini diperuntukkan bagi semua kalangan haha388 link alternatif terutama para member situs judi slot terpercaya ceri188 ini. Daftar sekarang dan nikmati berbagai keuntungannya. Tentu saja kepuasan menanti anda ids388.